Artikel Terbaru
Home » Archives for Februari 2014
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rupanya bisa cepat emosi. Apalagi, jika belum ada makanan yang masuk ke tubuhnya sejak pagi tadi. Jokowi, sapaannya, sempat emosi setelah beberapa wartawan menanyakan soal Waduk Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Rupanya pertanyaan para wartawan tersebut sudah ditanyakan pada saat Jokowi meresmikan pembangunan Waduk Marunda tersebut. Salah satu wartawan kembali menanyakan pembangunan waduk tersebut.
"Pak ini waduknya emang diperuntukkan sebagai waduk dari awal," ujar salah satu wartawan.
"Iyalah, kamu ini. Sudah dikasih tahu tadi," kata Jokowi.
Setelah itu, wartawan tersebut juga menanyakan kembali target selesainya pembangunan waduk tersebut. "Jadi ini selesainya tahun depan, pak?," kata wartawan.
"Iyaaa. Kamu ini," uja Jokowi.
Mendapat jawaban ketus dari Mantan Walikota Solo ini, para wartawan langsung menyinggung Jokowi yang mudah marah tersebut.
"Sensi banget pak. Lapar ya pak?," kata wartawan seraya bercanda..
Kemudian, Jokowi menjawab bahwa dirinya belum mendapatkan asupan gizi berupa makanan. Jokowi mengaku belum makan sejak pagi tadi.
"Kalian ini, kita sudah lapar, masih juga ditanya-tanya. Ini belum sempat makan dari tadi pagi," kata Jokowi disambut tawa wartawan.
Pada hari ini, Jokowi memang sangat sibuk dengan agenda yang ada. Pada pagi tadi, Jokowi mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Rakornas Pemilu 2014 di Jakarta Hall Convention Center (JHCC). Setelah itu, Jokowi langsung meresmikan pembangunan Waduk Marunda di Cilincing, Jakarta Utara. Dalam perjalanan ke acara tersebut, Jokowi terkena macet di jalan tol Cakung Cilincing selama kurang lebih 1,5 jam.
Setelah menyantap makan siangnya, Jokowi menantang wartawan untuk mengajukan pertanyaan lagi kepada Politisi PDIP ini. "Kalau sekarang udah nggak pakai emosi lagi. Tadi gimana nggak emosi, saya lapar," pungkas dia.
Politikus Partai PDI-Perjuangan Joko Widodo ( Jokowi ) selama ini selalu memuncaki popularitas di media sosial. Namun kini kejayaan itu mulai goyah. Sebab terjadi penurunan signifikan pada Februari 2014. Hal ini disampaikan Direktur Independen Research Institute (IRI) Mulyadi Nurdin.
Mulyadi mengatakan penurunan terjadi pada jumlah kliker pada awal Februari. Sebab penurunan terjadi secara tajam. Penurunan terjadi sekitar 6.000 kliker.
"Kami bandingkan trend perbincangan tentang Jokowi pada tanggal 10 Januari 2014 sebanyak 30.890 kali, namun pada 8 Februari 2014 turun menjadi 24.696 kali, ini penurunan yang sangat signifikan," ujar Mulyadi seperti dalam rilis yang dikirimkan ke merdeka.com, Selasa (11/2).
Walaupun menurun, posisi popularitas Jokowi masih lebih unggul dari tokoh nasional lainnya seperti Prabowo Subianto , Megawati Soekarnoputri , dan Aburizal Bakrie (ARB). "Walau trendnya turun, popularitas Jokowi masih jauh lebih unggul dibandingkan tokoh nasional lainnya," jelas Mulyadi.
Sebaliknya beberapa tokoh mengalami lonjakan popularitas yang sangat tinggi dalam periode ini, seperti ARB mengalami kenaikan yang sangat kuat pada bulan Februari, di mana pada 10 Januari perbincangan tentang ketua Golkar tersebut hanya 2.714 kali, namun pada 8 Februari menjadi 6.410 kali, sehingga pada hari tersebut popularitas Ical menduduki peringkat kedua setelah Jokowi .
Kenaikan serupa juga dialami Dahlan Iskan , Mahfud MD , dan Gita Wirjawan, pada tanggal 10 Januari 2014 jumlah pembicaraan tentang Dahlan Iskan sebanyak 645 kali, pada 8 Februari melonjak menjadi 1.573 kali. Sedangkan Mahfud MD pada 10 januari 315 kali, menjadi 1.089 pada 8 Februari 2014. Gita Wirjawan pada 10 Januari 184 kali, pada 8 Februari menjadi 1.388 kali.
Secara Akumulasi dalam 30 hari, total perbincangan tentang tokoh nasional sesuai peringkat adalah sebagai berikut:
1. Jokowi : 921.011 kali
2. Dahlan Iskan: 300.350 kali
3. Gita Wiryawan : 122.267 kali
4. Prabowo Subianto : 75.853 kali
5. Aburizal Bakrie(ARB) : 67.492 kali
6. Mahfud MD : 63.706 kali
7. Yusril Ihza Mahendra : 63.141 kali
8. Rhoma Irama : 55.003 kali
9. Wiranto : 22.214 kali
10. Surya Paloh : 19.349 kali
11. Hary Tanoe : 10.553 kali
sumber: http://www.merdeka.com/politik/popularitas-jokowi-di-media-sosial-mulai-goyah.html
Rotasi sejumlah kepala dinas yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai sangat tepat. Lantaran, kinerja bawahannya tersebut terlalu santai dalam menghadapi masalah yang ada di Jakarta.
"Pak gubernur itu marah besar, pak gubernur pidatonya kayak apa, itu dia marah, dia kerja kaya orang gila, anak buahnya kaya tuan besar, kan enggak benar," ujar Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Balai Kota, Rabu (12/2).
Namun, Pras menegaskan rotasi yang dilakukan Jokowi bukan dikarenakan kinerja para kadis yang saat ini tengah disorot seperti mantan Kadishub Udar Pristono ataupun mantan Kadis Kebersihan Unu Nurdin.
"Bermasalah atau gak bermasalah, parameternya tidak seperti itu, bapak gubernur kan melihat kinerjanya masing-masing, dikasih kesempatan tapi enggak dipakai yang benar, ya harus diganti, masa borok enggak mau diganti," jelas dia.
Pras tidak mempersoalkan pemindahan para kadis tersebut ke Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Namun, lanjut dia, tim tersebut harus bekerja dengan giat dan dapat membantu gubernur dalam menyelesaikan masalah pembangunan di Jakarta.
"Itu gak ada persoalan, kan gak mungkin juga dia jadi kadis seumur hidup," pungkas dia
Lembaga pembela hak asasi Amnesty International menyatakan masyarakat internasional telah gagal mencegah pembantaian etnis muslim di Republik Afrika Tengah.
Menurut laporan Amnesty International serangan pasukan militan telah menyebabkan etnis muslim di negara itu mengungsi besar-besaran atau eksodus, seperti dilansir BBC, Rabu (12/2).
Lembaga bantuan sudah memperingatkan soal krisis makanan karena sebagian besar toko dan pemasok makanan di negeri itu adalah kaum muslim.
Program Pangan Dunia (WFP) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa hari ini dijadwalkan menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan pesawat dari wilayah Kamerun karena jalur darat sangat berbahaya jika tidak dikawal pasukan keamanan.
Juru bicara WFP Alexis Masciarelli mengatakan kepada BBC, 82 ton beras akan tiba hari ini dan diikuti 1.800 ton sereal pada bulan depan.
Dia menyatakan jumlah makanan itu cukup buat menyelamatkan 150 ribu warga tapi tidak akan cukup buat 1,25 juta penduduk di negara itu.
Menurut PBB, 90 persen rakyat di negara itu hanya makan satu kali dalam sehari. Harga bahan pangan melonjak drastis karena para pedagang muslim mengungsi dari Ibu Kota Bangui.
Masciarelli mengatakan sebagian makanan akan diberikan segera kepada para pengungsi di bandara Bangui, tempat sekitar 100 ribu warga mengungsi.
Selain itu makanan juga akan dikirimkan ke sekolah-sekolah, masjid, dan gereja di seantero negeri karena rakyat mencari tempat mengungsi buat menghindari kekerasan dari pihak militan.
Prancis telah mengirimkan 1.600 tentara ke Afrika Tengah bersama 5.500 personel dari negara-negara Afrika untuk mengatasi krisis sudah berlangsung lebih dari setahun.
Sekjen PBB Ban Ki-moon kemarin mengatakan kondisi negara itu kini terbagi menjadi dua wilayah yakni muslim dan Kristen.
"Warga muslim dan Kristen dibunuh dan dipaksa mengungsi dari rumah mereka," kata dia.
Kaum muslim di negeri itu diserang setelah kelompok pemberontak muslim Seleka dituding membunuh dan memperkosa warga Kristen dan menghancurkan desa-desa mereka.
dari: merdeka
Langganan:
Postingan (Atom)