Artikel Terbaru
Home » Posts filed under Wanita
Tampilkan postingan dengan label Wanita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wanita. Tampilkan semua postingan
Sindrom Sheehan adalah suatu kondisi yang mempengaruhi kehidupan wanita yang mengalami kehilangan darah yang mengancam selama atau setelah melahirkan. Kehilangan darah yang parah dapat membahayakan tubuh. Pada Sindrom Sheehan, kerusakan terjadi pada kelenjar hipofisis - kelenjar kecil di dasar otak. Sekedar pengetahuan, Sindrom Sheehan jarang terjadi di negara-negara maju. Tapi di negara berkembang, sindrom ini masih mernjadi ancaman kesehatan utama bagi perempuan.
Gejala
Dalam banyak kasus, tanda-tanda dan gejala dari Sindrom Sheehan muncul perlahan-lahan, setelah beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tetapi kadang-kadang - misalnya di dalam ibu menyusui - masalah yang mungkin muncul segera.
Tanda dan gejala dari sindrom Sheehan termasuk:
* Kesulitan menyusui atau ketidakmampuan untuk menyusui
* Tidak menstruasi (amenore) atau jarang terjadi menstruasi (oligomenorrhea)
* Kehilangan rambut kemaluan atau ketiak
* Tekanan darah rendah
* Kelelahan
* Berat badan menurun
Perawatan
Pengobatan untuk sindrom Sheehan adalah terapi penggantian hormon seumur hidup. Dokter kemungkinan merekomendasikan satu atau lebih dari obat berikut:Kortikosteroid, Levothyroxine (Levoxyl, Synthroid, lain), Estrogen, Hormon pertumbuhan.
Sumber: medlineplus dan mayoclinic.(detikhealth)
Banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kekurangan zat besi. Kondisi ini sebaiknya lebih diwaspadai oleh perempuan terutama ketika sedang menstruasi.
Kekurangan zat besi paling umum terjadi pada perempuan saat mengalami menstruasi terutama jika ia tergolong menstruasi berat. Padahal zat besi penting untuk mempertahankan warna merah pada darah dan juga menjaga fungsi-fungsi dari organ yang ada di tubuh agar tetap bekerja optimal.
Zat besi merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan sel darah merah, ia akan membuat hemoglobin substansi yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke jaringan yang ada di tubuh.
Kekurangan zat besi paling umum terjadi pada perempuan saat mengalami menstruasi terutama jika ia tergolong menstruasi berat. Padahal zat besi penting untuk mempertahankan warna merah pada darah dan juga menjaga fungsi-fungsi dari organ yang ada di tubuh agar tetap bekerja optimal.
Zat besi merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan sel darah merah, ia akan membuat hemoglobin substansi yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke jaringan yang ada di tubuh.
Semua perempuan yang masih mengalami menstruasi berisiko kekurangan zat besi akibat adanya darah yang hilang selama periode tersebut, karena saat tubuh kehilangan darah maka ia kehilangan zat besi pula, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Senin (15/8/2011).
Kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia, dan anemia karena kekurangan zat besi terjadi jika jumlah sel darah merah atau hemoglobin berada di bawah normal. Untuk itu menjaga kadar zat besi agar tetap ideal adalah hal yang sangat penting, karena jika terjadi anemia yang parah, maka kondisi ini bisa mengancam jiwa.
Anemia yang dialami saat menstruasi diakibatkan oleh kurangnya mengonsumsi makanan yang mengandung kadar zat besi tinggi. Gejala yang muncul biasanya pucat, lemas, berkurangnya kekuatan otot, adanya perubahan kognitif serta terjadinya penurunan kinerja.
Untuk mencegah terjadinya anemia karena kekurangan zat besi, sebaiknya perempuan mengonsumsi makanan yang mengandung kaya zat besi selama menstruasi seperti kacang-kacangan, telur, unggas, daging merah, makanan laut, sayuran berdaun hijau tua (bayam).
Selain itu perempuan menstruasi juga perlu mengonsumsi makanan yang mengandung kadar vitamin C tinggi untuk membantu proses penyerapan zat besi di dalam tubuh seperti brokoli, jeruk dan juga paprika.(detikhealth)
Langganan:
Postingan (Atom)