Eksodus muslim berlangsung di Afrika Tengah

 Lembaga pembela hak asasi Amnesty International menyatakan masyarakat internasional telah gagal mencegah pembantaian etnis muslim di Republik Afrika Tengah.

Menurut laporan Amnesty International serangan pasukan militan telah menyebabkan etnis muslim di negara itu mengungsi besar-besaran atau eksodus, seperti dilansir BBC, Rabu (12/2).

Lembaga bantuan sudah memperingatkan soal krisis makanan karena sebagian besar toko dan pemasok makanan di negeri itu adalah kaum muslim.

Program Pangan Dunia (WFP) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa hari ini dijadwalkan menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan pesawat dari wilayah Kamerun karena jalur darat sangat berbahaya jika tidak dikawal pasukan keamanan.

Juru bicara WFP Alexis Masciarelli mengatakan kepada BBC, 82 ton beras akan tiba hari ini dan diikuti 1.800 ton sereal pada bulan depan.

Dia menyatakan jumlah makanan itu cukup buat menyelamatkan 150 ribu warga tapi tidak akan cukup buat 1,25 juta penduduk di negara itu.

Menurut PBB, 90 persen rakyat di negara itu hanya makan satu kali dalam sehari. Harga bahan pangan melonjak drastis karena para pedagang muslim mengungsi dari Ibu Kota Bangui.

Masciarelli mengatakan sebagian makanan akan diberikan segera kepada para pengungsi di bandara Bangui, tempat sekitar 100 ribu warga mengungsi.

Selain itu makanan juga akan dikirimkan ke sekolah-sekolah, masjid, dan gereja di seantero negeri karena rakyat mencari tempat mengungsi buat menghindari kekerasan dari pihak militan.

Prancis telah mengirimkan 1.600 tentara ke Afrika Tengah bersama 5.500 personel dari negara-negara Afrika untuk mengatasi krisis sudah berlangsung lebih dari setahun.

Sekjen PBB Ban Ki-moon kemarin mengatakan kondisi negara itu kini terbagi menjadi dua wilayah yakni muslim dan Kristen.

"Warga muslim dan Kristen dibunuh dan dipaksa mengungsi dari rumah mereka," kata dia.

Kaum muslim di negeri itu diserang setelah kelompok pemberontak muslim Seleka dituding membunuh dan memperkosa warga Kristen dan menghancurkan desa-desa mereka.

dari: merdeka

Subscribe

Ayo berlangganan artikel terbaru yang akan dikirimkan ke email anda, silahkan masukkan alamat email anda dibawah ini.

© 2013 Ayo dibaca. All rights reserved.